Suatu terobosan baru dan mutakhir, dimana saat ini telah terjadi booming penggunaaan perangkat teknologi yang user friendly dalam rangka meningkatkan mobilitas dan produktivitas kerja, dan juga bahwa perangkat itu untuk saat ini bisa digunakan oleh siapa saja seiring dengan meningkatnya taraf tingkat pendidikan dan pengetahuan manusia, bahkan untuk seorang newbie (baca: pengguna baru) bisa menggunakan perangkat sebagaimanapun canggihnya, melihat hal tersebut seseorang yang memiliki gadget atau perangkat canggih tentunya harus mempunyai batasan-batasan privasi tersendiri. Maka untuk itu, saat ini diperlukan suatu teknologi untuk membatasi privasi seseorang pemilik gadget tersebut, karena pembatasan hak akses menggunakan password, baik itu kombinasi angka, huruf ataupun keduanya sudah dianggap sesuatu yang konvensional, maka dari itu ada seorang mahasiswa program doktor bidang IT menciptakan program password yang merupakan kombinasi dari gerakan jari tangan sebagaimana yang lansir oleh detik Inet berikut ini.
Login ke iPad menggunakan swipe Jari |
Sae-bae menyentuhkan ujung-ujung jari ke permukaan iPad, kemudian menariknya hingga hingga bertemu di tengah. Selanjutnya, aplikasi di iPad menganalisa caranya melakukan gerakan tersebut.
Tak lama kemudian, muncul ikon smile pada layar. Ini menandakan aplikasi tersebut sudah bisa diakses Sae-bae. Nah, password baru ini menarik bukan?
Dilansir NBC News dan dikutip detikINET, Rabu (3/10/2012), ketika orang lain mencoba membukanya, meski dengan meniru gerakan yang dilakukan Sae-bae, aplikasi tersebut tidak bisa membuka.
Pasalnya, aplikasi ini tak hanya menganalisa gerakan swipe si pengguna tetapi juga kecepatan melakukannya. Sehingga hanya benar-benar si pengguna yang bisa mengaksesnya.
Sulit bagi orang lain meniru gerakan otentik si pengguna. Alhasil, yang tampil pada layar bukan ikon smile melainkan wajah hijau merengut yang menandakan aplikasi terkunci.
Sae-bae yang tengah menyelesaikan gelar Doktor di Polytechnic Institute of New York University, menemukan bahwa aplikasi semacam ini lebih aman, mudah diingat dan menjadi password alternatif yang menyenangkan.
Penemuannya ini masih tahap permulaan. Namun Sae-bae dan Nasir Memon dosen pembimbing yang membantu penelitian ini, berharap gerakan swipe bisa menjadi alternatif password, terutama di era perangkat yang serba layar sentuh.
"Saya rasa saat ini kita berada dalam kesempatan yang memungkinkan interface berubah," kata Memon.
Memon dan Sae-bae baru-baru ini menerbitkan makalah yang mendiskusikan tak hanya proliferasi smartphone dan tablet tetapi juga penelitian mengenai kemungkinan membuat bahan kertas dan kain yang sensitif terhadap sentuhan.
Sumber : detik.com
0 komentar
Post a Comment